Suara lembut penuh keluh dan kesah,.. berdoa untuk putra putrinya..
Tengah malam tak sengaja lagu itu ada di winamp dan terdengar terus-menerus di tengah kebingunganku untuk merangkai kata dalam pengerjaan tugas dan esai. Ditengah semangad itu memudar dalam diriku. Ditengah kekhawatiranku akan segala hasil yang aku kerjakan. entah mengapa kata IBU, menjadi titik kunciku untuk menjalankan segalanya dengan upaya kerasku..
Ibu, tak pernah sedikitpun kau acuh dariku setelah Allah yang selalu menjadi pendampingku, Ibu kau mengerti akan kekhawatiranku, tak terasa tanpa harus berkata-kata Kau bisa menjadi inspirasiku.. dan surga ku itu ada ditelapak kakimu.. Aku Sangat Tau itu..
Teringat ketika aku sakit, kau slalu menjagaku. tak pernah beranjak dari tempat tidurku.. bahkan ketika obat-obat itu harus aku minum berbulan-bulan lamanya.. tak pernah kau mengeluh sedikitpun demi untuk menyuapkan obat2 itu kepadaku.. teringat ketika aku sakit dijatinangor, kau sungguh sigap menempuh perjalanan yang tak sebentar demi untuk menemuiku yang sedang tak berdaya.. tapi sekali lagi kau tak pernah mengeluh.. sungguh aku tak pernah peka akan semua hal itu, akan segala kasih sayangmu..
Dibalik ketegasanmu, dibalik ucapanmu yang kadang membuatku kesal.. kau simpan kelembutan dan cinta yang sangat tulus untuk anak-anakmu.. Ibu maafkan aku, yang terkadang salah mengartikan maksud kemarahanmu.. aku tau itu semata bentuk kasih sayangmu, yang hanya ingin menjaga anak-anak mu..
kepedulianmu kau tunjukkan dengan perhatian manis yang mungkin tak semua orang bisa begitu,.. kau telpon aku ketika aku telat memberi kabar kepulanganku dari sekolah.. bahkan kau datangi rumah2 temanku ketika aku tak memberi kabar untuk pulang lebih lama.. ketika aku berhasil di olimpiade, tak pernah kau ucapkan slamat didepanku, tapi justru kau banggakan aku tanpa sepengetahuanku.. saat piala itu aku genggam dari tangan2 kecilku,.. ada senyuman darimu.. ada ucapan kebanggaan yang kau ucapkan tanpa sepengetahuanku.. kasih sayangmu sungguh sangat lembut dan tak terdeteksi oleh kepekaanku.. semata-mata karena kau tulus.. aku tau itu.. bahkan ketika aku beranjak dewasa,.. ditengah segala kegalauanku kau katakan "sudah saatnya memikirkan masa depan, cari lelaki itu yang bener2 sholeh dan cerah masa depannya" entah mengapa ucapan itu keluar dari mulut ibuku melalui telponnya ditengah segala kegalauanku padahal aku tak pernah sedikitpun memberi taunya.. yang hakikatnya aku tau.. cinta pada lawan jenis itu belum saatnya karena belum adanya kesiapan diri untuk berbagi.. sungguh segala yang aku butuhkan, kau tau itu.. tapi aku yang tak pernah peka akan hal itu.. MAAFKAN AKU IBU, yang KADANG MASIH BELUM BISA MENGARTIKAN ARTI TULUS CINTAMU KEPADAKU..
Maafkan aku ibu,..
ya Allah, bila Kau belum mengijinkan aku untuk membahagiakan nya didunia,
bimbing aku untuk menjadi tabungan di akhiratnya kelak,.. menjadi Putri Sholehah yang dapat mengalirkan pahala2 dariMu dan Surga tempat akhir kami berkumpul..
lindungi dia Ya Robb,.. dan bimbing aku untuk menjadi yang terbaik untuknya,..
love u ibu,.. dan juga bapak..
DAN THE NEXT IBU ITU ADALAH AKU..
Jatinangor, 1 November 2010
23:19
Dibalik segala krinduanku untuk kerumah, tidur di kamar rumah,
makan masakan rumah, nonton tv sepuasnya dirumah,
kumpul bareng ajib dan rara..
Dibalik kebimbangan karena terancam tak bisa sholat ied bareng pas idhul adha nanti.. T.T
Tengah malam tak sengaja lagu itu ada di winamp dan terdengar terus-menerus di tengah kebingunganku untuk merangkai kata dalam pengerjaan tugas dan esai. Ditengah semangad itu memudar dalam diriku. Ditengah kekhawatiranku akan segala hasil yang aku kerjakan. entah mengapa kata IBU, menjadi titik kunciku untuk menjalankan segalanya dengan upaya kerasku..
Ibu, tak pernah sedikitpun kau acuh dariku setelah Allah yang selalu menjadi pendampingku, Ibu kau mengerti akan kekhawatiranku, tak terasa tanpa harus berkata-kata Kau bisa menjadi inspirasiku.. dan surga ku itu ada ditelapak kakimu.. Aku Sangat Tau itu..
Teringat ketika aku sakit, kau slalu menjagaku. tak pernah beranjak dari tempat tidurku.. bahkan ketika obat-obat itu harus aku minum berbulan-bulan lamanya.. tak pernah kau mengeluh sedikitpun demi untuk menyuapkan obat2 itu kepadaku.. teringat ketika aku sakit dijatinangor, kau sungguh sigap menempuh perjalanan yang tak sebentar demi untuk menemuiku yang sedang tak berdaya.. tapi sekali lagi kau tak pernah mengeluh.. sungguh aku tak pernah peka akan semua hal itu, akan segala kasih sayangmu..
Dibalik ketegasanmu, dibalik ucapanmu yang kadang membuatku kesal.. kau simpan kelembutan dan cinta yang sangat tulus untuk anak-anakmu.. Ibu maafkan aku, yang terkadang salah mengartikan maksud kemarahanmu.. aku tau itu semata bentuk kasih sayangmu, yang hanya ingin menjaga anak-anak mu..
kepedulianmu kau tunjukkan dengan perhatian manis yang mungkin tak semua orang bisa begitu,.. kau telpon aku ketika aku telat memberi kabar kepulanganku dari sekolah.. bahkan kau datangi rumah2 temanku ketika aku tak memberi kabar untuk pulang lebih lama.. ketika aku berhasil di olimpiade, tak pernah kau ucapkan slamat didepanku, tapi justru kau banggakan aku tanpa sepengetahuanku.. saat piala itu aku genggam dari tangan2 kecilku,.. ada senyuman darimu.. ada ucapan kebanggaan yang kau ucapkan tanpa sepengetahuanku.. kasih sayangmu sungguh sangat lembut dan tak terdeteksi oleh kepekaanku.. semata-mata karena kau tulus.. aku tau itu.. bahkan ketika aku beranjak dewasa,.. ditengah segala kegalauanku kau katakan "sudah saatnya memikirkan masa depan, cari lelaki itu yang bener2 sholeh dan cerah masa depannya" entah mengapa ucapan itu keluar dari mulut ibuku melalui telponnya ditengah segala kegalauanku padahal aku tak pernah sedikitpun memberi taunya.. yang hakikatnya aku tau.. cinta pada lawan jenis itu belum saatnya karena belum adanya kesiapan diri untuk berbagi.. sungguh segala yang aku butuhkan, kau tau itu.. tapi aku yang tak pernah peka akan hal itu.. MAAFKAN AKU IBU, yang KADANG MASIH BELUM BISA MENGARTIKAN ARTI TULUS CINTAMU KEPADAKU..
Maafkan aku ibu,..
ya Allah, bila Kau belum mengijinkan aku untuk membahagiakan nya didunia,
bimbing aku untuk menjadi tabungan di akhiratnya kelak,.. menjadi Putri Sholehah yang dapat mengalirkan pahala2 dariMu dan Surga tempat akhir kami berkumpul..
lindungi dia Ya Robb,.. dan bimbing aku untuk menjadi yang terbaik untuknya,..
love u ibu,.. dan juga bapak..
DAN THE NEXT IBU ITU ADALAH AKU..
Jatinangor, 1 November 2010
23:19
Dibalik segala krinduanku untuk kerumah, tidur di kamar rumah,
makan masakan rumah, nonton tv sepuasnya dirumah,
kumpul bareng ajib dan rara..
Dibalik kebimbangan karena terancam tak bisa sholat ied bareng pas idhul adha nanti.. T.T