Banyak diantara teman-teman penasaran akan kisahku diPare apalagi setelah melihat penampilanku berubah 1800 sepulangnya dari PARE. Hey, ini bukan cerita tentang ke relijiusan kota itu bukan.. Tapi ini soal perubahan.. ini soal cahaya yang merambah masuk dalam jiwaku.
Mungkin yang dahulu pernah masuk kamar kosn ku dipondok ratu
sempat membaca impian-impianku. Salah satunya menjadi “Wanita Shalihah” yah itu
aku masukkan dalam daftar impian. Sadar atau tidak jiwa kita ini sudah di set
untuk condong pada kebenaran. Hanya saja terlalu banyak gangguan yang membuat
kecondongan kita pada kebaikan tak bisa dirasakan oleh kita sendiri. Coba deh aku
Tanya, kamu yang PACARAN. Kamu tau kan ada banyak yang bilang kalau PACARAN itu
haram? Trus sadar g sih, jiwa kamu pasti bergejolak pada awalnya, namun karena gangguan
terus kamu membuat pembenaran-pembenaran untuk menenangkan jiwamu itu. Contoh:
pacaran bikin aku semangat kuliah (emang si semagad, tapi pas berantem bawaanya
ngerjain tugas aja males :P).. terus karena pacaran jadi ada yang selalu beri
perhatian (padahal tanpa pacaran juga orang tua selalu beri perhatian.. g
kurang tuh :P).. atau ada yang bisa jadi tempat curhat (hmmm yang maha
mendengar selalu mendengar curhatan kita tuh.. kalau sekedar ingin didengar
kalau mau solusi harusnya curhat sama orang yang tepat :P).. atau bahkan ada
yang bisa ngasih traktiran pas lagi g punya uang (haha modus :P).. hayo ngaku
deh
iya kan??..
Kembali soal PARE. Keberangkatanku ke PARE berawal dari aku
yang tidak diterima ntuk ikut KKN lebih cepat dari yang lain, karena telat daftar
ke SBA dan telat baca informasi. Akhirnya, aku yang kecewa dan mencari pelampiasan
untuk update status.. hehe.. aku buka-buka fb, dan nemu note tentang PARE. Dan serentak
keinginanku menggebu-gebu untuk kesana. Tak peduli ada atau tak adanya kawan
dari Bandung yang penting aku bisa berangkat kesana. Dan ternyata lewat chatting
dari seorang teman aku dapet info bahwa beberapa teman akan ke PARE dan tanpa
ba…bi…….bu…. akhirnya kuputuskan untuk ikut rombongan mereka untuk berangkat ke
PARE..
Kuakui, bahwa tujuanku ke PARE tak lurus.. tak hanya untuk
belajar bahasa. Tapi ada tujuan lain disana. Yah aku ke PARE karena pada masa
itu aku sedang berada pada titik terlemahku. Aku dilanda emosi yang bergejolak.
Dengan itu, ku putuskan untuk menjauh sejenak dari kota rantauanku.
Dari PARE inilah perjalananku dimulai. Perjalananku untuk
menemukan cahaya islam yang sesungguhnya. Aku dipertemukan oleh Alloh kepada
orang-orang yang sholih. Mereka rajin mengaji, sholat malam tanpa henti, dhuha
g pernah ketinggalan.. bahkan shaum sunnah pun juga mereka lakukan. Dan mereka
itu berpakaian lebar-lebar kalau keluar rumah. Kuamati keseharian mereka. Hei kamu,
kamu kalau liat orang kayak gini rasanya gimana? Jujur deh, pasti kamu
penasaran dan tertarik kan untuk bertanya.. dan pastinya dalam hati kecilmu
bertanya.. kapan ya. Aku bisa seperti mereka? Mereka cantik dengan pakaiannya
yang lebar anggun dalam berkelakuan dan bijak dalam memberi pendapat. Tapi selalu
saja dalam diriku yang lain selalu membantah “hey, mana kamu bisa seperti
mereka?? Kamu ngaji satu halaman saja masih susah, kamu sholat aja masih suka
telat-telat, belum lagi kalau kamu pakai pakaian lebar, emang ada pekerjaan
yang mau menerima kamu.. terus kamu bakal dikira orang asing di keluargamu sendiri..”
hmmmm memang begitulah selalu ada alas an untuk menerima kebenaran ketika diri
masih banyak diselimuti kemaksiatan. Dan aku beranikan diri untuk banyak
sharing kepada mereka. Aku banyak sharing tentang masalahku, keluargaku, dsb.
dan ternyata tahu g kamu?? Salah satu dari mereka itu ada yang nasibnya g lebih
baik dari aku.. bahkan masa jahiliahnya banyak diisi hal-hal yang lebih jahil
daripada aku. Ia tetap tegar pada omongan orang saat melihat dirinya berubah
berhijrah. Meski ibunyapun sempat terheran dengan perubahannya. Yah dari dulu
aku selalu beralasan bahwa mereka yang berjilbab besar, sholatnya bagus,
ibadahnya ok itu Cuma dari kalangan keluarga yang bener-bener religius.. hm
ternyata anggapan itu SALAH BESAR…. SALAHHHHHHH.. harusnya kita tahu bahwa
Alloh itu berbuat adil dan tak pilih-pilih dalam hal yang apapun termasuk bab
tentang keshalihan.. aku dalami satu per satu. Tak ada penentangan sedikitpun
dalam jiwaku. Cukup satu ayat saja kamu tak akan bisa membantah apa-apa
mengenai keinginanmu untuk hijrah.. coba aja buka QS. Annur 26.. hmmmmmmm
gampangkan.. kalau baru hafal satu ayat yah ga apa-apa.. jadikan satu itu jadi
STRONG WHY kita untuk berubah berhijrah dari masa jahililah ke masa penuh
cahaya.. dan tetaplah mencari cahaya. Mulai bergurulah.. belajarlah lebih
banyak.. mengajilah lebih tekun.. niscaya kamu akan benar-benar merasakan
indahnya cahaya..
Seiring waktu, Alloh selalu mempertemukan aku dengan
orang-orang yang sholih.. dan aku semakin mengerti mengapa aku harus berhijrah
kala itu. Terkadang kusesali juga mengapa g dari dulu ya. Yah tapi yakinlah
bahwa setiap episode kehidupan itu penuh arti ada hikmah yang tersembunyi
dibalik setiap masa yang kita lewati..
Alloh…….. jadikan aku manusia yang terus mau dan mampu
membaca jejak-jejakMu
Untukmu yang masih punya alas an untuk berubah berhijrah ke
jalan kesuksesan..
Poka 2
12052012 8.07 pm