Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
Berulang-ulang Engkau bertanya demikian pada hambaMu yang
lemah ini. Kasih sayang tak pernah putus Kau karuniakan pada diri ini. Nikmat iman
islam, cahaya hidayah, ukhuwah islamiyah.. segalanya ya Robb tak bisa kubantah
sedikitpun, tentang nikmat yang Kau beri Mu ini.
Terkadang, jalan ini terasa suram tanpa pengharapan. Bertubi-tubi
diri merasa sesak menghadapi tentang apa yang Kau ujikan pada diri yang lemah
ini. Iman yang rapuh, membuat luka tak kunjung sembuh. Ahh apalah diri ini baru
saja diuji dengan sedikit rasa sakit tapi keluh sudah membuat iman luruh. Astaghfirulloh..
lalu dengan cintaMu, kau tegur aku dengan kalimat yang sangat lembut .“Ataukah
kamu mengira akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti
yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan,
penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “kapankah datang pertolongan
Alloh?” ingatlah, sesungguhnya pertolongan Alloh itu dekat.”(QS.2:214)
Yah.. Karena surga memang bukan untuk orang-orang yang
lemah. Dan ku tahu Kau sesuai dengan prasangka hambaMu.. Kau akan kuatkan aku
untuk menempuh jalan ini selalu.
Kupinta dengan sangat kepadaMu, untuk senantiasa Kau buka
pintu hidayah kepada kami sekeluarga, naungi kami dengan cahya hidayahMu..
Alloh jangan Kau biarkan kami tersesat sesudah Kau memberi petunjuk kepada
kami. Kumpulkan kami kelak di surgaMu ya Robb.. di surgaMu ya Robb. di SurgaMu.. Jangan Kau jadikan kami tercerai berai
di kehidupan abadi nanti.
Untuk yang terkasih, ibu, ayah, kakak-kakak dan adik… aku
yang belum bisa apa-apa hanya bisa berdoa semoga kita selalu berkumpul hingga di
surga kelak.. mencintai kalian adalah nafasku.
Pondok Kaca 2
210912