Hidup yang Pasti akan Berakhir



Hidup yang Pasti akan Berakhir

Ada perasaan berbeda ketika diri memutuskan untuk memilih topic ini dalam menulis. Sehingga, sering kali ketika diri menuliskan berbagai kata untuk menuliskan tentang bab ini, langsung saja mengurungkan niat dan kembali menghapus tiap kalimat yang telah ditulis. Jarang sekali bahasan ini dibahas dan didiskusikan, sering sekali ketika membahas ini yang dilakukan adalah case close begitu saja. Apalagi kita yang katanya masih muda alias 20 tahunan. Padahal siapa yang tau akhir hidup kita sampai kapan… #Astaghfirulloh

Teriring doa teruntuk sahabatku yang telah dipanggil terlebih dahulu saat usianya masih 14 th akibat kecelakaan motor itu. Yang kejadiannya tepat di hari kamis tanggal 23 September 2004. Semoga Alloh melapangkan tempatmu disana dan semoga Alloh berkenan agar kita bertemu lagi di surga. Aamiin ya Robbala’alamin.

Dunia ini penuh dengan misteri, sebentar berita kebahagiaan datang.. entah itu pernikahan, wisuda, dsb. dan sebentar kemudian kabar dukapun ikut meramaikan suasana. Entah itu tentang kabar sakitnya orang tua, atau kabar kematian. Yah.. kematian.. sesuatu yang pasti. Namun, tak banyak orang menyadari ini. Padahal, ingat sama mati itu adalah cara paling jitu agar kita senantiasa mendekat sama yang beri kehidupan ini. Alloh SWT telah tegaskan di QS. Al-Ankabut; 57 bahwa “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami, Kamu dikembalikan”. Singkat.. sesuatu yang pasti dan penuh misteri. Misteri waktu, misteri tempat, dan misteri sebab.

Yang jadi pertanyaan, bukan kapan kita akan mengalami akhir hidup ini. Tapi, yang jadi pertanyaan adalah bagaimana akhir hidup kita nanti. Syahid di jalan Alloh dan khusnul khotimah sudah pasti harus jadi cita-cita tertinggi seorang yang beriman kepadaNya. Pertanyaan berikutnya adalah, kita bakal dikenang seperti apa setelah tak lagi menginjakkan bumi. Aku tak sedang berkisah tentang kepergian Rasululloh SAW yang hidup jauh dari zaman ini. Tapi aku sedang mengingat sebuah kisah bagaimana seorang mujahid yang syahid di jalanNya dikenang, yaitu ust Rahmat Abdulloh. Kepergiannya yang ditangisi oleh banyak orang, perjuangannya yang bahkan diabadikan dalam sebuah film berjudul “Sang Murobi” dan spiritnya yang masih terasa hingga saat ini. Atau seorang mujahidah tangguh ustdz Yoyoh Yusroh yang semangat jihadnya banyak menginspirasi hingga kepergiannya membawa duka tersendiri bagi kami. Ya Robb sungguh aku iri.

Lalu bagaimana dengan ku sendiri? Tak pantas rasanya, diri masih banyak salah dan cacat disana-sini. Masih sering membawa masalah ketimbang menyeleseikan masalah ummat. Belum menjadi anak yang berbakti. Hafalan masih jauh dari kata hafidzoh. Tapi, hidup pasti berakhir. Entah giliran itu bakal datang. Maka, ampuni kami ya Robb yang sering melalaikan hal ini, sehingga tubuh ini masih sering melakukan hal-hal yang tak Kau sukai. Ampuni jika masih banyak waktu yang kami sia-siakan. Ampuni kami jika masih belum juga mampu memahami segala macam peringatan yang tlah Kau beri. Bahkan kami yang belum juga mengerti untuk mengeja kata CINTAMu terhadap makhlukMu yang satu ini. Jadikanlah akhir hidup kami dalam sebaik-baiknya keadaan, khusnul khotimah dan dengan cara yang mulia yaitu syahid dijalanMu. Mudahkanlah akhir hidup kami ya Robb. –Kuatkan kami, Istiqomahkan kami agar dapat meraih cita-cita tertinggi kami tersebut-

-Ya Robb,.. ketakutanku yang paling besar adalah… Kau matikan aku dalam keadaan yang belum hapal Qur’an secara keseluruhan.. maka mudahkanlah aku agar dapat menghafal dan mengaplikasikan ayat-ayat cintaMu-

Seorang wanita biasa yang juga ingin dicemburui bidadari-bidadari bermata jeli

Poka 2
6 November 2012
11.00 pm